Alhamdulillah sekarang load pekerjaan udah mulai berkurang dan udah bisa jalan2 lagi ke blog bapak-bapak, ibu-ibu, kakak2, uda2 dan uni2 serta teman-teman blogger, kangen sekali rasanya untuk berinteraksi kembali dengan semuanya.
Sekarang saya ga mau flashback kenapa pekerjaan jadi membludak.. Untuk tulisan sekarang ini saya pengen ngeshare ajah mengenai apa yang saya dapatkan beberapa minggu kemaren, tepatnya ketika jumatan (Nov 6,09).
Mengapa saya pengen ngeshare mengenai khutbah, karena tepat pada tanggal tersebut, salah seorang Indonesian yang menjadi khatib dan imam. Dan khutbah tersebut menjadi khutbah jumat pertama yang bisa dimengerti soalnya si khatib gunain bahasa inggris. Biasanya khatib disini selalu gunain tagalog atau visayas (bahasa daerah utk daerah filipin selatan). Ya ga ngerti lah. Hehehehehe
Karena English saya ga begitu bagus, sekarang saya translate ke Indonesia ajah.. Judul khutbah jumat ketika itu adalah ”Be a true Muslim”. Mengapa si khatib ngangkat tema seperti itu, karena si khatib ngerasa kalo muslim yang ada sekarang ini belum seluruhnya menjadi muslim yang sebenarnya (termasuk saya lho). Jadi Islam yang seharusnya menjadi Rahmatan Lil’alamin (rahmat bagi seluruh alam) tidak terasa. Mengapa tidak terasa karena orang2 yang menjalankannya belum menjadi muslim yang sesungguhnya..
Ada 10 syarat yang disampaikan khatib ketika itu untuk menjadi muslim yang sebenarnya,
1. Muslim harus memiliki kepercayaan yang benar (Salamatul Aqidah). Kepercayaan yang benar itu adalah rukun Imam yang 6, yaitu
*. Iman kepada ALLAH SWT
*. Iman kepada Malaikat ALLAH SWT yang 10
*. Iman kepada Rasul dan Nabi ALLAH SWT
*. Iman kepada Kitab-kitab yang pernah diturunkan ke muka bumi ini (taurat, zabur, injil, dan Al Quran
*. Iman kepada Hari Akhirat, yaitu hari setelah nyawa terpisah oleh raga
*. Iman kepada Qada Baik dan Qada buruk
Insya ALLAH setelah si muslim memiliki, mengerti, dan paham. Si muslim akan optimis menjalani hidup ini, akan selalu melakukan hal-hal yang positive, akan memantapkan langkah hidupnya di dunia ini, akan selalu berpegangan kepada petunjuk yang telah ada, tahu akan tujuan akhirnya, dan tahu akan tanggung jawabnya di dunia ini.
2. Muslim harus mengetahui dan menjalan ibadah dengan benar (Shihhatul ‘Ibadah)
Setelah si muslim memiliki kepercayaan yang benar, maka si muslim harus membarengi kepercayaan yang ia miliki dengan ibadah yang benar juga. Ibadah yang benar itu apa sih?? Ibadah yang benar adalah segala sesuatu yang kita lakukan di atas dunia ini, tapi tidak bertentangan dengan Al quran dan Sunnah Nabi. (everything that we do in this world but not contradiction with Al Quran And Al Hadist of Rasullullah ).
3. Muslim harus memiliki karakter,sifat atau moral islam yang kuat (Matinul Khuluq)
Moral islam itu yang bagaimana?? Moral islam itu adalah tindakan yang keluar secara tiba-tiba yang menggambarkan seseorang itu adalah muslim dimana pun dan kapan pun. Jadi Moral Islam atau karakter Islam itu bukanlah karakter yang dibuat-buat (bukan periodic ketika lebaran ajah) tapi moral Islam itu berkelanjutan.
4. Muslim harus memiliki wawasan yang luas (Tsaqofatul Fikr)
Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi muslim dan tanpa ilmu hidup di dunia akan susah. Makanya seorang muslim harus memiliki wawasan yang luas.
5. Muslim harus memiliki fisik atau raga yang kuat (Quwwatul Badan)
Rasulullah SAW berkata “ Allah lebih mencintai muslim yang kuat dibandingkan yang lemah”. Dari hadist ini seorang muslim yang sejati akan selalu menjaga kesehatan, menjaga pola hidupnya. Bayangkan saja Rasulullah SAW selama hayat beliat hanya 2 kali sakit, pertama ketika perang uhud dan kedua ketika ajal mau menjemput. Jadi Muslim sejati harus sehat dan kuat
6. Muslim harus bisa menafkahi diri dan keluarganya (Al Qudrah ‘ala Al Kasbi)
Seorang muslim yang sejati harus bisa menafkahi dirinya dan keluarganya. Jadi seorang muslim yang sejati bukanlah orang yang pemalas, bukan juga yang suka meminta-minta belas kasihan dari orang lain. Karena muslim yang sejati mengetahui kalau agama melarang untuk bermalas-malasan
7. Muslim harus berguna untuk orang-orang di sekitar dan lingkungannya (Nafi’an Li ghairihi)
Muslim yang sejati harus menjadi orang yang berguna untuk orang-orang disekitarnya. Dia harus menjadi solusi bagi orang – orang di sekitarnya ketika ada masalah. Walaupun ada seorang muslim yang sukses dan kaya, tetapi tidak memberikan mamfaat bagi orang – orang disekitarnya atau malahan tidak diharapkan adanya dirinya oleh orang lain, apakah itu bisa dikatakan muslim yang sejati?? Jawabnya pasti tidak..
8. Muslim harus bisa membagi/mengatur waktunya (Harisan ‘ala Waghihi)
Muslim harus bisa mengatur waktunya mengapa? Karena pepatah arab mengatakan waktu itu ibarat pedang, jika tidak menggunakan secara baik maka dia akan memotong kita. Bahkan Allah SWT bersumpah “demi waktu. Sesungguhnya manusia itu berada dalam Kerugian. Kecuali yang mengajak dalam kebaikan dan kesabaran. (Q.S Al Asr 1-3)
9. Muslim juga harus bisa mengatur urusannya (Munazhzhoman fi syu’unihi)
Muslim harus menjadi seseorang yang professional di setiap aktivitasnya..
10. Muslim juga harus bisa memerangi hawa nafsunya (Mujahidan linafsihi)
Nafsu merupakan salah satu hal yang dapat mengajak kearah positive dan negative. Jika nafsu yang mengajak ke arah negative maka in harus dilawan. Untuk melawan nafsu yang mengjak ke arah yang negative sangat berat dan harus memiliki tekad yang kuat. Sayyidina Ali pernah berkata ada jihad yang lebih berat dibanding peperangan yaitu jihad melawan hawa nafsu. Rasulullah juga berkata “tidak beriman seseorang sampai ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW yaitu ajaran Islam.
Insya ALLAH Islam akan menjadi rahmat bagi seluruh alam jika setiap muslim menjadi muslim yang sejati (a true muslim).
Sekarang yang jadi pertanyaan apakah kita telah menjadi muslim yang sesungguhnya??
Mudah-mudahan postingan ini berguna bagi yang membaca..
sumber, khutbah jumat di Bayog Zamboanga del sur, philippine 6 november 2009.